Apa itu Teknologi Biometrik?
Sebuah
sistem biometrik pada dasarnya adalah sistem pengenalan/identifikasi pribadi
dengan menentukan keaslian dari suatu karakteristik fisiologis, ataupun
perilaku tertentu yang dimiliki oleh si pengguna. Teknologi biometrik demikian
didefinisikan sebagai metode otomatis untuk mengidentifikasi dan otentikasi
identitas seseorang berdasarkan karakteristik fisiologis maupun perilaku si
pengguna. Sistem biometrik dapat berupa sistem identifikasi maupun sistem
verifikasi (otentikasi) yang pembahasannya ada di bawah ini:
• Identifikasi:
One to Many
Pembandingan
sampel biometrik individu terhadap seluruh database dari template referensi
biometrik, untuk menentukan apakah data sampel cocok dengan salah satu template
dari database.
• Verifikasi:
One to One
Pembandingan
dua set data biometrik untuk menentukan apakah mereka berasal dari individu
yang sama.
Kelayakan Teknologi Biometrik
Untuk
dapat dijadikan teknologi biometrik, karakteristik data biometrik harus
memenuhi syarat tertentu agar bisa digunakan sebagai teknologi biometrik yang
layak. Karakteristik biometrik tersebut antara lain:
• Bersifat
universal
Setiap
orang harus memiliki atribut yang menjadi data biometrik. Atribut ini haruslah
atribut yang aman dari kehilangan akibat suatu kecelakaan atau penyakit.
• Tidak
berubah
Data
biometrik harus konstan selama jangka waktu yang panjang. Atribut ini tidak
boleh mengalami perubahan yang signifikan akibat faktor usia ataupun penyakit
kronis tertentu.
• Mudah
diukur
Proses
pengambilan datanya tidak boleh memakan banyak waktu dan sebaiknya proses
pengambilan datanya juga harus dapat dilakukan secara pasif tanpa bantuan pihak
kedua sebagai pengambil data.
• Bersifat
unik dan tunggal
Setiap
ekspresi atribut harus unik untuk tiap individu. Karakteristiknya harus
memiliki sifat unik yang cukup untuk membedakan seseorang dari yang lain.
Tinggi badan, berat badan, warna rambut dan mata mungkin merupakan atribut yang
unik dengan asumsi hasil pengukurannya sangat tepat dan akurat, namun jenis
data ini tidak menawarkan poin diferensiasi yang cukup untuk dapat berguna
lebih dari sekedar pengelompokan data.
• Dapat
diterima
Proses
pengumpulan data (capture) harus merupakan proses yang dapat diterima oleh
sebagian besar masyarakat. Misalnya adalah teknologi yang sifatnya invasif;
yaitu di mana ia memerlukan bagian dari tubuh manusia untuk diambil atau bahkan
akan merusak tubuh manusia jika penggunaannya terus dilakukan.
• Dapat
diringkas
Data
yang diambil harus bisa diubah ke dalam bentuk file yang mudah disimpan/diatur.
• Reliabel
dan resisten terhadap manipulasi
Atribut
pada teknologi biometrik haruslah yang tidak mudah untuk dimanipulasi. Ia juga
harus memiliki reliabilitas dan reproduktifitas yang tinggi yang artinya setiap
pengambilan data hasilnya akan sama walaupun telah diambil berkali-kali.
• Privat
Proses
capture-nya tidak boleh melanggar hak privasi.
• Komparabel
Selain
harus dapat diringkas ke dalam bentuk data digital, data biometrik juga harus
tetap dapat dibandingkan dengan data orang lain walaupun datanya telah
diringkas. Semakin rendah kemungkinan terjadinya kesamaan antar data, maka
semakin otoritatif pula metode identifikasi tersebut.
Contoh Teknologi Biometrik
Ada
beberapa contoh teknologi yang sudah umum digunakan dalam berbagai aplikasi. Di
antaranya adalah pemindaian retina, iris, sidik jari, wajah, dan suara.
Teknologi ini sudah banyak digunakan dalam sistem keamanan di penjara, sistem
absensi di instansi pemerintah dan sekolah, e-KTP, hingga perangkat smartphone
yang canggih.
Pemindai Retina dan Iris
Dianggap
sebagai teknologi biometrik yang paing aman di antara teknologi biometrik lain
biometrik. Teknologi biometrik yang menggunakan mata telah lama digunakan dalam
aplikasi yang membutuhkan keamanan tinggi, seperti penjara dan instansi
pemerintah. Pemindaian mata ada dua bentuk: pemindaian iris dan pemindaian
retina.
Ada dua
perbedaan mendasar antara pemindaian retina dan iris, yaitu pada peralatan dan
prosedurnya. Peralatan untuk pemindaian retina cenderung besar dan kompleks
serta prosedurnya yang cenderung tidak nyaman. Pengguna harus fokus pada tempat
tertentu selama beberapa detik dan mata mereka harus dekat dengan perangkat
pemindai. Tidak seperti pemindaian retina, pemindaian iris hanya melibatkan
kamera pemindai standar yang tidak khusus ataupun mahal. Pemindaian iris bahkan
dapat dilakukan dengan jarak pengguna yang terletak pada jarak hingga satu
meter dari kamera pemindai. Perbedaan lain di antara dua teknologi biometrik
mata ini adalah bahwa pemindaian retina membutuhkan pengguna untuk melepas
kacamata mereka, sedangkan pemindaian iris dapat bekerja tanpa melepas
kacamata. Pemindai iris juga dapat mendeteksi iris artifisial dan lensa kontak.
Dalam
hal akurasi, scan retina memiliki rekam jejak (track record) yang sudah
terbukti; oleh karena itu, ia lebih banyak digunakan dalam instalasi keamanan
tingkat tinggi. Karena sistem iris merupakan teknologi yang lebih baru, ia
kurang memiliki track record. Meskipun tingkat kecocokan template cukup tinggi
pada kedua teknologi ini, eksperimen menunjukkan bahwa pemindaian iris lebih
unggul dalam menolak pengguna yang tidak sah. Namun sayangnya ia juga sering
menolak pengguna yang sah, pengguna sah tersebut dianggap palsu namun
sebenarnya tidak.
Dibandingkan
dengan perangkat biometrik lainnya, peralatan untuk pemindaian termasuk mahal.
Pemindaian retina sangatlah mahal karena peralatan yang dibutuhkan sama dengan
peralatan medis khusus, seperti retinoskop; sedangkan pemindaian iris
menggunakan kamera yang lebih standar dan sedikit lebih murah.
Pemindaian Sidik Jari
Pemindaian
sidik jari menggunakan perangkat khusus yang menangkap informasi tentang sidik
jari seseorang, di mana informasi ini akan digunakan untuk otentikasi orang di
lain waktu. Masing-masing jari terdiri dari pola garis yang unik. Pemindai
sidik jari tidak menangkap seluruh sidik jari; sebaliknya, mereka merekam
detail kecil tentang sidik jari yang disebut minutiae. Misalnya,
scanner akan memilih titik pada sidik jari lalu merekam seperti apa bentuk
pola/lekukan pada titik tersebut, ke mana ia mengarah, dan sebagainya.
Dengan
memilih beberapa titik tersebut, pemindai ini dapat menjadi sangat akurat.
Meskipun identifikasi minutiae bukan satu-satunya faktor yang cocok untuk
perbandingan sidik jari, ia merupakan fitur utama yang digunakan dalam sistem
pemindaian sidik jari. Jumlah minutiae pada sidik jari dapat bervariasi, namun
pemindai sidik jari berkualitas tinggi akan dapat berisi antara 60 hingga 80
minutiae.
Sebuah
sistem biometrik dapat mengidentifikasi sidik jari dari pola aliran lekukannya;
jumlah lekukan; jenis, arah, dan lokasi kunci dari titik yang ada; serta lokasi
dari pori-pori pada jari. Mengingat simpel serta luasnya penggunaan teknologi
ini, pemindaian sidik jari merupakan teknologi biometrik yang paling banyak
digunakan saat ini.
Satu
poin penting yang harus diingat adalah bahwa ada banyak kerentanan proses
otentikasi sidik jari yang menjadikannya tidak sepenuhnya aman. Kerentanan ini
dapat terjadi pada saat proses pemindaian, proses pentransferan serta
penyimpanan data hasil pemindaian sidik jari. Melalui cara yang relatif sederhana,
orang yang tidak sah dapat memperoleh akses ke sistem pemindaian sidik jari.
Alat pemindai mungkin tertipu dengan hanya meniup permukaan scanner karena
bekas sidik jari masih tersimpan pada alat pemindai, atau bisa juga menggunakan
jari buatan dari lilin (wax).
Pemindaian Wajah
Salah
satu keuntungan utama dari pemindaian wajah dibanding teknologi biometrik
lainnya adalah karena ia non-invasif dan sangat praktis. Pemindaian wajah tidak
memerlukan pengguna untuk memberikan sidik jari, berbicara ke ponsel
(pemindaian suara), atau mengharuskan mata mereka untuk dipindai. Dibandingkan
teknologi biometrik menggunakan yang menggunakan geometri tangan, seperti
scanner sidik jari, kondisi cuaca (uap) dan kebersihan detail objek pindai
tidak akan terlalu mempengaruhi hasil scan wajah sehingga membuat teknologi
pemindaian wajah ini lebih mudah untuk diterapkan.
Namun,
tidak seperti teknologi biometrik fisik lainnya, pemindaian wajah dapat
dipengaruhi oleh waktu. Penampilan dan bentuk wajah seseorang dapat berubah
akibat proses penuaan dan perubahan oleh operasi wajah. Kecelakaan, mencukur,
ataupun luka bakar dapat juga memiliki efek yang signifikan pada hasil
pemindaian wajah.
Sejauh
ini, beberapa metode pengenalan wajah telah dirancang. Salah satu teknik terkemuka
adalah dengan menganalisis struktur tulang di sekitar mata, hidung, dan pipi.
teknologi
pemindaian wajah juga ada yang menggunakan pola jaringan saraf di wajah dan
pemindaian "hot spot" menggunakan teknologi inframerah. Cahaya
inframerah menciptakan apa yang disebut sebagai "termogram wajah"
untuk mengatasi beberapa keterbatasan yang ada pada teknologi pengenalan wajah.
Hebatnya, operasi plastik sekalipun tidak akan mengubah aliran darah di bawah
kulit dan jarang mempengaruhi termogram wajah. Sebuah termogram wajah juga
dapat ditangkap di lingkungan yang kurang cahaya. Namun, penelitian belum dapat
memastikan apakah termogram wajah memiliki kekurangan pada kondisi tertentu;
misalnya, hasil pemindaian mungkin sangat bergantung pada emosi atau suhu tubuh
individu pada saat scan dilakukan.
Satu
kelemahan yang jelas pada teknologi pemindaian wajah adalah bahwa ia bisa saja
melanggar privasi melalui sistem surveilans yang kuat. Gambaran wajah tentu
lebih mudah dikenali oleh manusia biasa daripada sekedar sidik jari, iris,
retina, ataupun suara. Masalah lain pada kebanyakan teknologi pemindaian wajah
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah kebutuhan akan pencahayaan yang
cukup serta latar belakang yang sederhana. Pencahayaan yang buruk atau latar
belakang yang kompleks dapat membuat alat pemindai sulit untuk mendapatkan
hasil scan yang akurat. Rambut wajah dan perubahan pada wajah juga dapat
berpengaruh negatif terhadap keakuratan proses pemindaian.
Pemindaian Suara
Pemindaian
suara berbeda dari kebanyakan model biometrik lainnya karena menggunakan ia
informasi akustik bukan gambar. Setiap individu memiliki seperangkat
karakteristik unik pada suara mereka yang sulit untuk ditiru. Suara manusia
bervariasi berdasarkan fitur fisiologis seperti ukuran dan bentuk bibir
individu, rongga hidung, pita suara, dan mulut. Pemindaian suara memiliki suatu
keuntungan dibanding teknologi biometrik lainnya yaitu bahwa data suara dapat
ditransmisikan melalui saluran telepon. Pemindaian suara telah menunjukkan
tingkat keberhasilan setinggi 97%.
Teknologi
biometrik suara menggunakan tiga jenis verifikasi suara: teks-dependen, teks-prompted,
dan teks-independen. Verifikasi teks-dependen membandingkan suara
sesuai frase kata yang diminta, seperti nomor rekening atau nama yang
diucapkan. Salinan suara pengucapan frase sebelumnya harus disimpan dalam
database. Bentuk verifikasi ini sering digunakan dalam aplikasi seperti
panggilan suara untuk mengaktifkan ponsel serta transaksi bank yang dilakukan
melalui sistem telepon.
Verifikasi
teks-prompted memberikan alternatif terbaik untuk sistem yang berisiko tinggi.
Dalam hal ini, sistem akan meminta pengguna mengucapkan beberapa frase acak
untuk mengurangi risiko penipuan menggunakan alat rekam. Kelemahan utama untuk
proses verifikasi ini adalah jumlah waktu dan ruang yang dibutuhkan untuk
membuat pengguna baru pada sistem. Prosedur ini sering digunakan untuk memantau
penjahat yang berada di bawah pengawasan rumah atau berada pada program pelepasan
di komunitas.
Verifikasi
teks-independen adalah yang paling sulit dari tiga jenis pengenalan suara
karena tidak ada yang meminta pengguna. Apa pun yang diucapkan oleh pengguna
dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian pengguna, sebuah proses yang dapat
membuat proses otentikasi hampir tidak terlihat oleh pengguna.
Salah
satu kelemahan dari teknik pengenalan suara adalah bahwa akan semakin sulit
untuk mengelola umpan balik dan gangguan saat memvalidasi suara. Suara kita
terdiri dari gelombang suara. Ketika ditransmisikan melalui saluran telepon
analog gelombang ini cenderung menjadi terdistorsi. Meskipun teknologi saat ini
dapat mengurangi kebisingan dan umpan balik, namun masalah ini tidak dapat
sepenuhnya diatasi.
Alat
pemindai suara juga terbatas dalam kemampuan mereka untuk menafsirkan variasi
dari pola suara individu yang sama. Biasanya, suara yang digunakan untuk
keperluan otentikasi harus diucapkan dengan kecepatan tetap tanpa banyak
variasi nada dan jeda. Namun suara tiap manusia tetaplah bervariasi antara
individu-individu sehingga ini menjadi tantangan untuk ke depannya bagi para
pengembang teknologi untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengenal variasi
dalam kecepatan bicara serta dalam nada pengucapan suara oleh individu yang
sama.
Meskipun
dengan berbagai kekurangannya, pemindaian suara memiliki tingkat keberhasilan
hingga 98%. Sekitar 2% sisanya ini memungkinkan pengguna sah untuk ditolak
aksesnya saat suaranya tidak seperti biasanya. Sekitar 2% juga, pengguna yang
tidak sah bisa mendapat akses jika ia berusaha meniru suara seseorang.
Contoh Lain
Selain
teknologi yang dijelaskan di atas, ada beberapa teknologi biometrik lain yang
penggunaannya tidak terlalu banyak karena satu atau dua hal, yaitu pemindaian
geometri tangan, pemindaian pola vena, pemindaian
telapak tangan, DNA, dinamika keystroke, bentuk
telinga, signature /
tanda tangan, hingga bau badan.
Pendapat dari
Teknologi Biometrik :
Putra
Permana :
Menurut
saya Teknologi Biometrik ini sangat bermanfaat untuk untuk kehidupan
sehari-hari dimana banyak hal yang bisa dipakai untuk menjamin keamanan secara
privasi seperti Pemindaian Retina / iris,Pemindaian Wajah,Pemindaian Sidik Jari
dan Pemindaian Suara yang sudah banyak kita lihat di film-film Internasional yang
membuat film itu semakin seru dan Menarik.
Nadia Dian Trisa
:
Untuk
saat ini teknologi sudah semakin canggih dari teknologi modern seperti
pemidaian sidik jari dan wajah bukan saja di teknologi diperkantoran yang
sering kita temui akan tetapi era modern sekarang sudah kita bisa gunakan di
smartphone kita sendiri. Maka dari itu sistem cerdas untuk alat seperti ini
sudah berkembang baik dan sudah banyak modelnya. Teknologi ini sangat membantu
untuk mempermudah aktivitas sehari - hari.
Satyawati
Permana Putri :
Pendapat
saya tentang penggunaan biometrik pada iron man adalah memiliki kelebihan dan
kekurangannya , kelebihannya adalah kita bisa mengendalikan aplikasi dan
berbagai hal lain di komputer tanpa harus menyentuhnya.
Tapi kekurangannya bila pada pengenalan suaranya di teknologi biometrik ini
jika sih pemilik suara ini mengalami flu dan pilek yang mengakibatkan suaranya
berbeda jadi sih teknologi biometrik ini pada sistem pengenalan suaranya tidak
bisa mendeteksi pengenalan suara sih milik user tersebut.
Mohammad
Cakra Gilang Tawakal :
Teknologi
Biometric pada zaman ini saat berguna bagi mempermudah pekerjaan misalnya absen
dikantor mengunakan alat pemidaian wajah, hanya melihat wajahnya si robot akan
mengakses atau mengizinkan pegawai masuk kantor, dan jika si robot di
mendeteksi wajah nya berarti si robot tidak mengenal dan tidak diizinkan masuk
karena bisa jadi orang itu melakukan kejahatan.
Wisnu
Noor Rahmat :
Teknologi ini bisa dibilang adalah terobosan baru dari kecanggihan
teknologi pada zaman sekarang , karena dengan adanya teknologi ini pada suatu
system keamanan kantor, rumah, handphone, dll menjadi lebih hebat dan aman .
Hal ini disebabkan karena tidak semua orang bisa mengakses system keamanan
tersebut seperti pemindai retina, sidikjari, pengenalansuara, dll. Namun tetapsaja
system keamanan ini memiiki kekurangan karena masih bisa dibobol oleh hacker
karena bisa saja orang tersebut
Mengambil sample sidik jari dari penggunanya atau dengan menyesuaikan
suara pelaku dengan pengguna saat system mendeteksi pengenalan suara pengguna .
Jadi secanggih apapun systemnya akan ada saja kekurangan yang diperoleh.
Aji Farkha Raynaldi :
Penggunaan teknologi biometrik dalam sistem keamanan memang sangat
berguna akan tetapi hal tersebut harus diimbangi dengan penggunaan teknologi
atau peralatan yang sepadan , terutama apabila data yang disimpan merupakan
data yang penting , jangan sampai karena penggunaan peralatan yang tidak
memadai dalam pemanfaatan biometrik justru membuat data yang kita simpan
menjadi mudah dicuri atau disalahgunakan
Daftar Pustaka :
http://www.sainsphd.com/2016/03/teknologi-biometrik.html
0 komentar:
Posting Komentar